Perbedaan Hubungan yang Dilandasi Cinta dengan Obsesi


See detail


Hubungan yang didasari oleh cinta, pasti tak ada batasan ruang untuk pasangan berekspresi. Tapi hubungan yang diawali dengan obsesi, akan terlihat sikap posesif dan mudah cemburu dari pasangan tersebut.

Jakarta: Ketika Anda sedang jatuh cinta, akan muncul percikan-percikan di tubuh. Perasaan tidak tenang dan tentunya Anda ingin selalu bersama dirinya setiap waktu. Ini menjadi perasaan yang luar biasa.

Namun, seiring berjalannya waktu, efek-efek yang ditimbulkan tersebut akan tergerus. Sehingga Anda dan pasangan bisa melanjutkan hidup seperti biasa kembali. Anda bisa fokus bekerja lagi, bermain dengan sahabat, menikmati waktu sendiri, dan masih banyak lagi.

Melansir dari Bussines Insider Singapore, jika kecemasan akibat ‘jatuh cinta’ itu tidak pernah bisa Anda hilangkan, maka artinya bisa jadi ada yang salah dalam hubungan Anda. Apa yang Anda jalankan bukanlah sebuah cinta, melainkan obsesi yang sifatnya tidak membangun diri Anda maupun pasangan Anda.

Mencintai seseorang artinya memberikan mereka ruang. Tak melulu semua hal dilakukan bersama Anda. Tak melulu pula setiap waktu pikiran tertuju pada hubungan.

Dalam bukunya yang berjudul “The Psychology of Passion: A Dualistic Model” Psikolog Robert Vallerand mengatakan gairah obsesif lebih merupakan ancaman bagi suatu hubungan, ketimbang sebuah hubungan yang tidak ada gairah sama sekali.

Jika seseorang jatuh cinta dengan Anda, maka dia akan memercayai Anda. Dia ingin Anda menjadi versi terbaik dari diri Anda dan hanya menginginkan hal-hal baik untuk Anda. Itu termasuk memberi Anda ruang ketika Anda membutuhkannya.

Sementara, orang yang terobsesi akan mudah cemburu dan posesif. Ini karena mereka merasa tidak aman.

Konsep yang ada dipikirannya adalah dia tidak mau Anda menjadi orang yang lebih baik secara pribadi, kemandirian, dan apapun itu. Dia tak ingin Anda bertemu dengan orang lain dan meninggalkannya. Oleh karena itu , satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah dengan membatasi Anda.

Orang yang tidak aman, terlalu fokus untuk kehilangan pasangannya dan akhirnya berujung pada kehilangan akan dirinya sendiri. Dia defensif, mengendalikan, dan membenci.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah hubungan Anda berdasarkan cinta atau obsesi adalah, dengan melihat apakah dalam jangka waktu hubungan yang Anda jalankan, tindakan yang muncul sesuai atau tidak.

Awal dari hubungan yang baik akan menjadi menarik sehingga Anda merasakan 'kupu-kupu' di perut Anda. Tetapi jika berbulan-bulan berlalu, dan Anda masih merasa terganggu di tempat kerja, atau Anda mengabaikan teman, keluarga, dan hobi untuk pasangan Anda, itu bukan pertanda hubungan yang sehat.

Jonathan Marshall, seorang psikolog dan pakar hubungan mengatakan, bahwa ketika orang jatuh cinta itu wajar bagi semua orang untuk menghilang sementara waktu dari peredaran. Tetapi jika seseorang mulai memperhatikan fokus utamanya adalah orang lain, bahkan sampai terisolasi dari hal-hal yang sebelumnya penting, biasanya itu pertanda sesuatu hubungan yang tidak beres.

"Jatuh cinta adalah sedikit penyakit. Kita menjadi sedikit gila, tetapi jika kegilaan itu berlangsung lama, dan Anda tidak dapat menemukan kompas batin Anda, maka saya pikir itu pertanda tidak seimbang,” kata Marshall.

Pada akhirnya, jika ada sesuatu yang benar, Anda akan merasakannya. Jika Anda berpikir bahwa hubungan Anda berdasarkan obsesi, mungkin akan dirasakan oleh Anda juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial WPAP Super Lengkap dari A sampai Z untuk Pemula Sketchbook

Tutorial WPAP Corel Draw - 3 Langkah Membuat WPAP

Cara Membuat WPAP dengan Corel Draw